“Presiden Azerbaijan membuat pesan yang dianggap sebagai ancaman terhadap wilayah kedaulatan Armenia. Pada saat yang sama, baru-baru ini Azerbaijan kembali mengirimkan pengamatan ke Armenia terkait perjanjian damai tersebut. Apa posisi Anda terkait keseluruhan proses ini?” tanya Menteri Luar Negeri RA Ararat Mirzoyan dalam sesi tanya jawab pemerintah-NA, wakil fraksi CP Sargis Khandanyan.
Ararat Mirzoyan menjawab bahwa fenomena tersebut bukanlah hal baru. “Di satu sisi ada proses negosiasi, misalnya proses perjanjian damai, dan di sisi lain retorika dan ancaman Azerbaijan semakin intensif. Dan kami menyaksikan operasi agresif di lapangan pada bulan September, ketika RA menginvasi wilayah tersebut, dan pada bulan Desember, koridor Lachin ditutup. Baru-baru ini, ancaman dan propaganda kebencian terhadap Armenia semakin meningkat. Dia berkata bahwa kami tidak akan hidup damai di atas 29.000 meter persegi sampai kami menerima persyaratan Azerbaijan.
Sementara itu, menurut Mirzoyan, negosiasi kesepakatan damai terus berlanjut. “Dan kami telah menerima proposal Azerbaijan lagi, kami sedang mengerjakannya. Tanggapan dan proposal kami akan segera menyusul. “Sikap Azerbaijan tidak berkontribusi pada proses perdamaian, namun posisi kami tidak berubah. Kami akan terus bernegosiasi dengan tujuan membangun perdamaian jangka panjang di kawasan.”
Luiza SUKIASIAN
Menurut Undang-Undang “Hak Cipta dan Hak Terkait”, reproduksi kutipan dari materi berita tidak boleh mengungkapkan bagian esensial dari materi berita. Saat mereproduksi kutipan dari materi berita di situs web, wajib mencantumkan nama outlet media di judul kutipan, dan juga wajib mencantumkan tautan aktif ke situs web.
Sumber :